ABOUT US

Foto saya
VISI : menjangkau jiwa bagi Tuhan Yesus, dalam Filipi 2:10-11: ”Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang di atas bumi dan yang di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah Bapa! ” MOTTO : "Hati untuk melayani” MISI nya adalah sebagai berikut : a. Untuk menjangkau generasi bagi Tuhan Yesus b. Untuk membina kerohanian generasi agar bertumbuh dalam Kristus : (1) Mengadakan persekutuan/ibadah atau kelompok sel di Lembaga Pendidikan, Lembaga Pemasyarakatan dsb. (2) Menyampaikan kesaksian dalam bentuk vocal Grup, drama, dan cerita sekolah minggu untuk anak-anak. (3) Mengadakan pembinaan mis. Retreat, Rekreasi Rohani, KKR, Konser Rohani, dsb. c. Untuk menjadi berkat bagi banyak orang : (1) Mengadakan Bakti Sosial di Lembaga Sosial dll (2) Menerbitkan dan membagikan buletin rohani yang diberi nama Ex’eqesa IPK yang merupakan salah satu karya dari Heart Ministry creative tim.

Selasa, 29 Juni 2010

HONG SUI

Oleh : Pdt. William Herjinto, M.Div

(Mazmur 65 :1-14)

Pendahuluan
Hong Sui hampir mempengarui seluruh aspek hidup manusia, mulai dari bangunan tua, tata letak ruang dan perabot, pernikahan, keluarga, studi, perjalanan dan sebagainya.

Apa itu Hong Sui ?

Hong Sui berasal dari dua kata, yaitu Hong (angin) dan Sui (Air) yang menjadi pertimbangan dalam penentuan tata letak bangunan yang dipopulerkan dalam budaya Cina kuno sampai sekarang.
“Hong Sui didasarkan konsep yang sederhana yang mempercayai bahwa bila kuburan, bangunan, perabot, jalan raya, dan benda-benda ciptaan manusia lainnya ditempatkan secara harmonis dengan alam, ini akan membawa rejeki. Bila tidak, itu akan mendatangkan bencana. “(E.S. Browning)
“Hong Sui adalah seni hidup menuju keharmonisan dengan alam. Melalui penataan yang sesuai dengan aturan Hong Sui, seseorang akan mendapatkan keberuntungan, ketenangan, dan kemakmuran. Misalnya, penataan pembangunan rumah, tempat kerja, termasuk menyusun interior dan lingkungannya.” (Lilian Too)

Dasar filosofi dan Konsep Dunia Hong Sui :
Monisme yang Dualistis.

Pandangan dunia yang bersifat monisme adalah pandangan yang melihat alam ini sebagai satu sistem tertutup yang saling mempengaruhi satu sama lainnya. Misalnya : dunia orang hidup dan dunia orang mati saling mempengaruhi, kondisi dan keadaan alam (seperti letak gunung, sungai, dan iklim) serta dunia angkasa luar (seperti letak bintang dan bulan) mempengaruhi keadaan dan nasib manusia, atau sebaliknya.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hidup manusia antara lain perputaran matahari, bulan dan bintang yang mempengaruhi xiao manusia, hari-hari dan waktu-waktu, angka-angka, roh-roh leluhur, unsur-unsur alam (logam,air, kayu, api dan tanah), tata lingkungan alam (seperti bentuk gunung dan sungai), tata lingkungan buatan, (seperti kuburan, monumen, patung, meriam), iklim (termasuk arah sinar matahari dan arah angin), dan sebagainya. Di lain sisi, pandangan dunia ini juga berkeyakinan bahwa di dalam dunia ini terdapat dua kekuatan atau tenaga yang saling bertolak belakang (dualistis), yang perlu diseimbangkan yang dibuat sedemikian rupa supaya menjadi harmonis. Kedua kekuatan itu digambarkan dengan “YIN dan YANG”. Digambarkan dalam dua realita yang berada dalam keseimbangan (sama luas) tetapi bertentangan (arah dan ditandai warna berbeda), tetapi harmonis (membentuk lingkaran seutuhnya). YIN di gambarkan dengan warna gelap atau garis pata? sedangkan YANG digambarkan dengan warna putih atau garis penuh. Di tengah YIN yang gelap ada titik putih dan ditengah YANG yang terang ada titik gelap.

Praktek -Praktek Hong Sui

Didasari atas konsep dunia yang bersifat monisme yang dualistis inilah maka praktek-praktek Hong Sui dilakukan :

1. Mengelola dan membina sumber Energi (Qi) Bumi
Dipercayai bahwa bumi memiliki dua jenis energi yang baik dan energi yang buruk. Saluran energi-energi tersebut dikenal dengan garis-garis naga. Garis-garis naga itu mempunyai pengaruh yang besar terhadap orang-orang yang bertempat tinggal itu maupun terhadap daerah sekitarnya.
Ilmu Hong Sui mempelajari bagaimana caranya mengekang dan mengatur garis-garis naga, dengan memusatkan arus-arus saluran “qi” yang bermanfaat dan menyimpangkan arus-arus saluran ”qi” yang kurang baik pada lokasi-lokasi yang telah terpulih untuk pemukiman atau keperluan lainnya.
* Hindarilah pembangunan rumah di ekor naga, sebab naga memilih kebiasaan menggoyang-goyangkan ekor, yang menyebabkan orang menempati daerah itu hidup tidak tenang
* Jangan membangun rumah dekat kepala naga, sehingga terlalu dekat dengan mulut naga, yang akan mengganggu nafas dan nafsu makan naga, sehingga membuat keadaan sangat bahaya.

2. Menyesuaikan Letak dan Posisi Bangunan dengan Bentuk Lingkungan
Ahli Hong Sui percaya bahwa bentuk alam, seperti gunung, sungai, bahkan pohon-pohonan dapat mendatangkan pengaruh yang positif atau negatif terhadap bangunan dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu bangunan-bangunan harus dibangun pada posisi yang tepat, agar mendatangkan kebaikan, misalnya membangun rumah digunung yang berlambang anjing akan mendatangkan keselamatan dan keamanan, sebaliknya membangun rumah diekor gunung yang berlambang naga akan mengakibatkan ketidaktenangan, karena naga suka menggoyang-goyangkan ekornya.
Bangunan yang menghadap ke utara harus berhadapan dengan bukit atau gunung-gunung, supaya dapat menangkis “qi” yang buruk, sebaliknya bangunan yang menghadap ke selatan harus tidak terhalang, termasuk oleh sungai dan laut, supaya “qi” yang positif dapat mengalir tanpa pengaruh. Bangunan yang diujung jalan (tusuk sate) akan mendatangkan berbagai masalah, penyakit, dan problem dalam hidup manusia.

3. Menata Bentuk Bangunan Luar dan Dalam, serta Perabot
Tata letak bangunan, perabot dan interior sebuah bangunan juga dapat mempengaruhi kondisi hidup seseorang. Bentuk luar bangunan juga mempengaruhi kehidupan keluarga tersebut. Rumah berbentuk L atau bagian depan lebih luas dari bagian belakang sangat dinikmati, sebaliknya bangunan yang bagian depannya sempit dan bagian belakangnya luas menghilangkan rejeki.
Tentang interior rumah, jumlah tangga rumah dapat mempengaruhi keharmonisan rumah tangga dan usaha. Menurut ahli Hong Sui, jumlah tangga harus bisa dibagi tiga dengan sisa dua, atau paling sedikit 1. Tangga yang habis dibagi tiga akan mendatangkan pengaruh buruk bagi keluarga tersebut. Dapur jangan didekatkan dengan kamar tidur atau kamar makan, dan kamar mandi jangan didekatkan dengan ruang tidur.
Tata letak perabot, seperti meja, kursi bahkan aquarium dapat mempengaruh penghuninya. Dalam melaksanakan prakteknya, Ahli Hong Sui mempergunakan luopan atau kompas Cina, dan yang bisa membaca dan menerjemahkan hanyalah ahli Hong Sui saja.

* Bila kursi diruang kerja Presiden Reagan dimajukan 4-5 inchi, ini bukan saja baik bagi kesehatan, keselamatan dan ketenangan Reagan pribadi, tetapi juga akan baik pengaruhnya bagi masa depan negara yang dipimpinnya.
* Ketika Kennedy menjadi presiden, ia menggunakan karpet berwarna hijau tua yang sebenarnya tidak cocok baginya, sebab Kennedy tidak memiliki datar belakang tentara, sehingga muncullah perang Vietnam dan krisis Kuba.

Hong Sui dan Ekologi Lingkungan

Memang harus diakui bahwa kondisi alam, iklim dan lingkungan bisa mempengaruhi manusia. Apakah Hong Sui dibangun diatas prinsip ekologi lingkungan? Jawabannya tidak. Hong Sui dibangun di atas konsep dunia dan kepercayaan yang bersifat mistis, takhyul, dan magis. Ini berbeda dengan pertimbangan arsitektur dalam hubungan lingkungan dengan manusia misalnya : Saat membangun rumah, kita memperhatikan iklim lingkungan tersebut yang menentukan bahan bangunan apa yang akan dipakai. Kita juga memperhatikan tinggi rendahnya tanah tempat bangunan tersebut akan dibangun.
Selain itu, juga diperhatikan cahaya matahari, mengingat oksigen dan cahaya matahari mendatangkan manfaat bagi manusia. Dengan demikian kita mengarahkan bukaan bangunan dan jendela/kaca ruangan bangunan lebih ke arah timur dimana panas matahari masih melalui perantara udara yang masih relatif bersih dan dingin, panas matahari siang/sore dihindari mengingat udara yang menjadi perantara sudah cukup panas. Dari konteks ini dapat dimaklumi kalau melekatkan arah kamar tidur, dapur,dan jemuran ke arah yang paling banyak menyerap panas matahari.
Pertimbangan lain adalah misalnya arah gerak angin, pemandangan di sekitar dan sebagainya.

* Konon kabarnya, pada abad ke 17, selama beberapa tahun belakang panen di sebuah daerah di provinsi kanton selalu merosot. Seorang pakar Hong Sui menyelidiki penyebabnya dan ditemukan bentuk sebuah bukit yang mirip dengan tikus, yang selalu memakan padi yang akan dipanen, sehingga mengakibatkan panen selalu menurun. Ahli Hong Sui tersebut menyarankan pada penduduk agar meletakkan perangkap tikus dalam bentuk ukuran besar dibalik pintu rumah masing-masing. Tak lama setelah itu, hasil panen pun selalu memadai dan menggembirakan.

Tinjauan Kristus dari Sudut FirmanTuhan

Pertama, tentang konsep dunia yang mendasari praktek Hong Sui sangat jelas bahwa konsep dunia “monisme yang dualistik” bertolak belakang dengan pandangan Firman Tuhan. Bagaimanakah ajaran Alkitab tentang dunia ini. Alkitab dengan sangat jelas mengatakan bahwa alam semesta dan segala isinya adalah ciptaan Allah (Kej 1:1-2; Yes, 44:24; Yer, 27:5; Yoh 1:3; Kis 17:24;1br.1:10; 11:13; Why 4:11).
Oleh karena itu, alam semesta bukan satu sistem tertutup yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, tetapi dia adalah suatu ciptaan yang diatur oleh Allah Sang Pencipta. Hidup dan nasib manusia tidak ditentukan oleh alam semesta, tetapi oleh Allah yang menciptakan dan memelihara alam semesta ini.

Dilain sisi, Alkitab memang mengakui adanya kekuatan yang saling bertolak belakang di dunia ini, yaitu antara kekuatan iblis dan kekuatan Allah ( Yoh. 1:4-5 ). Namun sesuai dengan pengajaran Firman Tuhan, tidak benar bahwa ditengah kegelapan terkadang terang, dan ditengah terang terkadang kegelapan akan dihancurkan oleh kuasa terang dari Allah (Yoh 12:31;14:6).
Ketiga, tentang sumber kebahagian dan berkat, sesuai dengan definisinya Hong Sui adalah suatu praktek yang mencoba mengharmoniskan segala sesuatu dengan alam, untuk mengatakan bahwa sumber berkat berasal dari Allah sendiri, kepada Allah manusia patut bergantung dan berharap dalam hidupnya (Maz 16:11). Alkitab mengajar kita untuk bersandar dan berharap pada Allah Sang Pencipta langit dan bumi. Dialah yang menjadi pertolongan dan sumber berkat kita, bukan alam dan lingkungan sekitar kita ( Maz 121 ).
GBU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar