(Mazmur 130 : 1-7)
Gambaran sebuah jurang, didalamnya cahaya yang terpancar sangat minim bahkan mungkin gelap gulita. Tempatnya bisa tidak ada diantara kita yang ingin ketempat seperti itu. Tempat dimana tiada ada sesuatu apapun yang bisa kita perbuat disana. Bahkan orang yang berada didalam jurang, tidak sedikit yang terperangkat disana dan tidak mampu mencari jalan keluar dari tempat itu. Dalam keadaan terperangkap seperti itu, setiap orang akan membutuhkan pertolongan.
Saudara, jurang dapat digambarkan sebagai suasana kehidupan yang sedang kita jalani. Mungkin pada waktu, keadaan yang kita rasakan sangat mengecewakan sehingga kita putus harapan, kita gagal dan putus asa. Dalam keadaan ini, semua hal yang kita kerjakan sepertinya tidak berguna. Bahkan kita mungkin sering bertanya-tanya mencari sebab dari masalah yang terjadi dalam hidup kita.
Kita bahkan menyalahkan diri sendiri bahkan menyalahkan orang lain karena keadaan tersebut. Jalan keluar yang kita peroleh juga kadang kala membuat kita semakin memperburuk keadaan, sehingga kita semakin putus asa, frustasi bahkan menyalahkan diri sendiri dan menyalahkan keadaan.
Daud menggambarkan keadaan dan suasana hatinya seperti berada di dalam jurang yang gelap dan sepi. Apakah anda salah satu pribadi yang merasakan seperti yang dirasakan Daud ?
Point 1 di dalam Ayat 1 dan 2, disaat Daud mengalami pergumulan hidup, ia merendahkan hatinya dihadapan Tuhan dan memohon belas kasih Tuhan. Firman Tuhan berkata “Berserulah kepada-KU pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku”. Utarakan isi hati kita kepada Tuhan, berseru dengan tindakan iman, dan dan tunggu Tuhan bertindak.Point ke 2, Daud mengungkapkan dan mengakui kesalahannya. Ayat 3 dan 4, Pengampunan hanya ada di dalam Tuhan. Ia yang akan menyembuhkan dan memulihkan. Kunci pemulihannya adalah datang kepada Tuhan merendahkan diri dan Tuhan akan menunjukkan kasih setianya kepada mereka yang berada dalam kesesakan.
Point ke 3, didalam ayat ke 5 dan 6 “Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi”. Daud menanti-nantikan Tuhan dan berfokus pada Tuhan serta Firmannya.
Point ke 4, ayat 7 “Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan ia banyak kali mengadakan pembebasan”. Melalui pengalaman hidupnya, Daud mengajarkan kepada setiap kita untuk berharap kepada Tuhan. Berdoa dengan tidak jemu-jemu dan sabar menanti pertolongan Tuhan. Mari kita belajar dari Daud yang ketika berada dijurang permasalahan, ia datang berseru kepada Tuhan, ia mengakui kesalahannya dan ia tetap berpegang teguh atas iman percayanya serta terus menanti-nantikan pertolongan Tuhan. Tangan Tuhan tidak pernah terlambat untuk menolong. Amin.(YL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar