Yak 3 : 16 “ Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.”
Bagaimana perasaan anda di rumah hari ini ?
Apakah anda betah dan nyaman atau justru malas untuk pulang?
Apakah rumah terasa hangat dan nyaman atau malah begitu panas sehingga anda tidak tahan berada di dalamnya ?
Rumah
bisa menjadi tempat yang ternyaman dan terhangat bagi kita, tapi
sebaliknya bisa pula menjadi tempat terpanas di muka bumi ini.
It can be like heaven on earth, but can also be hell break lose.
Tidak lagi ada kasih di rumah, sehingga pulang ke rumah pun menjadi alternatif paling akhir, kalau sudah terpaksa saja.
Berbagai
alasan dikemukakan, bahkan tidak sedikit pula yang berani-beraninya
menyalahkan TUHAN dengan mengatakan bahwa sudah merupakan takdir TUHAN
bahwa mereka dilahirkan dalam keluarga itu.
Masuk akalkah itu ?
Rumah
biasanya merupakan tempat dimana kita bisa sebebasnya menjadi diri
sendiri. Ketika di luar, kita biasanya memperhatikan betul untuk menjaga
image, juga menjaga perasaan orang lain. Ada dorongan untuk menjaga
perilaku dan sikap terhadap orang lain. Namun ketika berada bersama
keluarga sendiri, jika tidak hati-hati kita bisa tergoda untuk bertindak
seenaknya.
Kita bisa lebih mementingkan hak istimewa yang serakah
daripada menjalankan kewajiban. Kita tidak lagi menganggap penting
untuk melakukan hal-hal yang digariskan TUHAN untuk dilaksanakan dalam
keluarga.
Tidakkah kita sering melihat bahwa orang-orang yang
begitu ramah, penuh canda, ceria dan royal di luar ternyata di rumah
menjadi sosok egois, pemarah dan pelitnya bukan main terhadap keluarga
sendiri ? Atau orang yang selalu tersenyum dan baik di luar menjadi
bagai petinju atau petarung di rumah ?
Singkatnya, ada banyak
orang yang menganaktirikan keluarganya sendiri, lebih peduli terhadap
perasaan orang lain ketimbang istri/suami dan anak-anaknya. Di rumah
sifat aslinya keluar, dan itu bukanlah sifat asli yang baik. Seringkali
manusia terjebak untuk lebih banyak menuntut penghargaan dan
penghormatan, untuk dikasihi, daripada mengasihi. Jika itu yang terjadi,
tidaklah mengherankan apabila suasana rumah menjadi panas.
Keluarga
kristen seharusnya jauh dari bentuk-bentuk demikian. Orang percaya yang
sudah terlanjur melakukannya seharusnya sadar bahwa semua itu harus
berubah.
Yak 3:16 berkata "Sebab di mana ada iri hati dan
mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam
perbuatan jahat."
Ayat ini tidak saja berlaku dalam hubungan kita
dengan orang lain di luar, tapi terlebih lagi berlaku dalam hubungan
dalam rumah tangga. Ketahuilah bahwa dalam keluarga sesungguhnya YESUS
KRISTUS sendiri yang langsung memateraikan hubungan antara suami dan
istri, orang tua dan anak.
Itu adalah bentuk ikatan yang kuat,
begitu kuatnya sehingga firman TUHAN mengatakan bahwa tidak ada satupun
manusia yang berhak memutuskannya.
Keharmonisan dan kesepakatan
dalam keluarga adalah hal mutlak yang harus bisa kita capai. Sayangnya
hal ini menjadi semakin langka di jaman sekarang, dimana orang tua
selalu memaksakan kehendak mereka kepada anak, sok mengatur pergaulan
anak, sok mengatur kehidupan anak.
Padahal TUHAN YESUS KRISTUS
dengan tegas berkata "Dan lagi AKU berkata kepadamu: Jika dua orang dari
padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu
akan dikabulkan oleh BAPA-KU yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga
orang berkumpul dalam Nama-KU, di situ AKU ada di tengah-tengah mereka."
Mat 18 : 19 - 20
Ini adalah bentuk kuasa dari kesepakatan yang begitu penting, dan seharusnya bekerja dalam hidup setiap keluarga kristiani.
Kasih
menjadi kunci yang sangat vital disini. Dan lihatlah apa saja yang
terdapat di dalam sebuah kasih itu seperti yang disampaikan Paulus
kepada jemaat Korintus. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak
cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan
yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita
karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar
menanggung segala sesuatu." 1 Kor 13 : 4 - 7
Semua elemen ini
apabila anda terapkan di rumah tentu akan mampu membuat suasana rumah
yang nyaman, hangat dan penuh cinta. Jangan lupa pula pesan penting
lainnya tentang bagaimana besarnya peran kasih itu. "Tetapi yang
terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih
menutupi banyak sekali dosa" 1 Petrus 4 : 8.
"For love covers a multitude of sins [forgives and disregards the offenses of others]."
Kasih
bisa menutupi banyak sekali dosa. Seberapa jauh kita mengingat hal itu ?
Pertengkaran sesungguhnya meruntuhkan perisai iman, menghambat hasil
doa dan yang lebih parah bisa mengundang iblis ke tengah-tengah
keluarga.
Amsal 17 : 14 berkata "Memulai pertengkaran adalah
seperti membuka jalan air". Perselisihan sekecil apapun bisa tidak
terkendali dan akhirnya bisa menghancurkan. Pertengkaran di rumah akan
melumpuhkan kuasa TUHAN dalam hidup kita.
Jangan pernah membiarkan
iblis merusak keluarga anda dengan membiarkan pertengkaran atau
perselisihan bercokol di dalamnya. Rumah selayaknya menjadi tempat di
mana terdapat hubungan yang harmonis, saling dukung, saling support,
dimana kasih menjadi dasar yang kuat di dalamnya.
Berlakulah bijaksana dan adil, jangan bersikap otoriter dan menuntut perlakuan berlebihan.
Singkatnya
firman TUHAN memberikan gambaran "Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam
satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan
sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan
rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada
dirinya sendiri." Filipi 2 : 2 - 3
Ini pesan yang penting agar
kuasa TUHAN tidak terhalang dan doa-doa yang kita panjatkan bisa
menemukan jawaban. Yakobus mengatakan dimana ada iri hati dan egoisme,
disanalah akan timbul kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi
sebaliknya, "hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni,
selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan
buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik." Yakobus 3 : 17
Itulah bentuk kebijaksanaan yang berasal dari atas, yang seharusnya mengisi kehidupan setiap keluarga.
"Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai." Yakobus 3 : 18
Apakah keluarga anda saat ini termasuk heaven on earth atau hell break lose ?
Hari
ini mari kita belajar untuk lebih lagi membangun keharmonisan dan
kehangatan dalam keluarga, sehingga anda akan selalu rindu untuk segera
pulang ke rumah karena disanalah anda akan merasakan kedamaian dan
kenyamanan tak terhingga.
Jangan jadikan keluarga sebagai tempat
memanjakan ego diri sendiri dan melakukan segala sesuatu seenaknya.
Jadikan keluarga kita sebagai contoh bagaimana hangat dan damainya
sebuah hubungan yang memiliki kasih dan damai KRISTUS di dalamnya.
Say
it : i miss my home, i miss my family, i miss you daddy, i miss you
mommy, i miss you bro, i miss you sis, i miss all of you....i miss....
Let GOD's values live at our home, let's have peace at home. (YL)
Gbu