ABOUT US

Foto saya
VISI : menjangkau jiwa bagi Tuhan Yesus, dalam Filipi 2:10-11: ”Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang di atas bumi dan yang di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah Bapa! ” MOTTO : "Hati untuk melayani” MISI nya adalah sebagai berikut : a. Untuk menjangkau generasi bagi Tuhan Yesus b. Untuk membina kerohanian generasi agar bertumbuh dalam Kristus : (1) Mengadakan persekutuan/ibadah atau kelompok sel di Lembaga Pendidikan, Lembaga Pemasyarakatan dsb. (2) Menyampaikan kesaksian dalam bentuk vocal Grup, drama, dan cerita sekolah minggu untuk anak-anak. (3) Mengadakan pembinaan mis. Retreat, Rekreasi Rohani, KKR, Konser Rohani, dsb. c. Untuk menjadi berkat bagi banyak orang : (1) Mengadakan Bakti Sosial di Lembaga Sosial dll (2) Menerbitkan dan membagikan buletin rohani yang diberi nama Ex’eqesa IPK yang merupakan salah satu karya dari Heart Ministry creative tim.

Selasa, 29 Juni 2010

SUKACITA SURGA

2 KOR 5:1-10

“Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia” 2 Korintus 5:1

Waktu kecil kita sering mendengar cerita tentang surga dari guru-guru sekolah minggu. Surga itu dikatakan sangat indah. Dan surga digambarkan sebagai tempat yang sangat menyenangkan dimana semua orang menyanyi dan menari, memuji Tuhan.

Suatu hari ketika aq telah menginjak dewasa, giliran aq yang bercerita tentang surga kepada adik-adik rohaniku. Suatu hari aq bertanya kepada mereka, siapa diantara mereka yang mau ke surga. Dan semua mengangkat tangan dan berteriak saya mau, saya mau….tapi ada satu anak yang tidak mengangkat tangannya. Ia hanya diam saya. Aq hampiri dia, dan aq bertanya, “Kenapa kamu hanya diam saja dan tidak mengangkat tangan seperti teman-temanmu, Anton? Kamu tidak mau ke surga?” dengan polos, Anton menjawab aq, “aq tidak suka menyanyi dan menari, ko. Kalau di surga kita hanya menyanyi dan menari, kapan waktunya kita bermain dan jalan-jalan? Sampai di surga nanti aq tidak lagi bisa bermain games di komputer. Playstations milikku juga tidak akan digunakan lagi”
Saudara…surga sering digambarkan hanya sebagai tempat menyanyi dan menari saja. Jika digambarkan seperti itu, maka surga mungkin adalah tempat yang akan membuat kita jenuh dan bosan.

Bahkan tidak sedikit orang yang menyatakan tentang surga secara asal. Ia mengatakan bahwa ia bisa ke surga berulang-ulang kali.

Bahkan bagi siapa saja yang mau ikut dengannya ke surga, akan ia bawa. Caranya gampang, hanya dengan memegang kedua tangannya, dalam hitungan detik, mereka akan sampai di surga. Saudara…jika setiap orang kristen memiliki konsep seperti ini, jika ada orang-orang yang belum percaya Tuhan mendengarnya, mereka akan tertawa geli. Bagi orang percaya yang menyatakan dirinya pernah ke surga, itu hanyalah merupakan pengalaman pribadi yang diberikan Tuhan Yesus supaya orang tersebut lebih kuat di dalam Tuhan. Bukan karena tingkat rohaninya melebihi orang lain.

Dalam 2 Kor 5, Rasul Paulus memberikan pengertian yang benar tentang surga dan bagaimana setiap kita harus berbicara mengenai surga. Paulus berbicara tentang janji Tuhan kepada setiap umatNya adalah bahwa kita akan bertemu Dia di surga.
2 Kor 5:1 “Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia”

Paulus menerima penglihatan dan penyataan dapat kita baca di dalam 2 Kor 12:1-10. Ketika ia menerima penglihatan dan penyataan tersebut, ia berbangga tetapi bukan menjadi tinggi hati dan sombong, melainkan Paulus lebih mengerti apa itu surga dan semakin bersemangat dalam penginjilannya. Ia harus lebih berani dan berjuang untuk pekerjaan Tuhan. Hal seperti ini merupakan tindakan yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan.

Paulus berbicara tentang surga karena masih banyak pandangan orang Kristen yang salah mengenai surga. 2 Kor 15:12-13 “Jadi, bilamana kami beritakan, bahwa Kristus dibangkitkan dari antara orang mati, bagaimana mungkin ada di antara kamu yang mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan orang mati? Kalau tidak ada kebangkitan orang mati, maka Kristus juga tidak dibangkitkan”.

Rasul Paulus berbicara tentang kebangkitan orang mati. Mengapa? Karena di dalam jemaat korintus masih ada yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Ajaran yang salah telah menyebar di jemaat Korintus dengan menyatakan bahwa setiap manusia tidak perlu menantikan kebangkitan karena kebangkitan itu tidak ada. Yang ada hanyalah surga itu ada di sini sekarang dan kebangkitan telah terjadi saat ini.

Pandangan seperti ini dibenarkan oleh salah satu tokoh Injili yang sangat terkenal, yaitu Brian McClaren, seorang hamba Tuhan yang cukup terkenal di Amerika.
Ia mengatakan tidak perlu tunggu surga, surga itu sekarang. Sebab kalau orang Kristen menunggu surga yang akan datang, itu membuat orang Kristen menjadi hidup malas di dalam dunia ini, tidak mau berusaha.

2 Kor 15:1-2 “Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu -- kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya”. Inilah alasan mengapa Rasul Paulus mengajarkan tentang surga di dalam 2 Kor 5:1-10 supaya setiap orang percaya bisa bertemu Tuhan.

1 Tes 2:2 “Tetapi sungguhpun kami sebelumnya, seperti kamu tahu, telah dianiaya dan dihina di Filipi, namun dengan pertolongan Allah kita, kami beroleh keberanian untuk memberitakan Injil Allah kepada kamu dalam perjuangan yang berat”. Rasul Paulus menyatakan dirinya rela menderita, dianiaya dan dihina hanya supaya setiap orang dapat menerima Injil dan menikmati surga.

2 Kor 4:1 “Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati”. Rasul Paulus mengatakan “Kami tidak pernah tawar hati sekalipun hidup di dalam dunia ini penuh dengan kesulitan, karena kelak sampai di sana semua itu akan hilang lenyap diganti dengan sukacita.”

Itu menyebabkan Paulus kalimat berikut, Pertama “Surga memberi kekuatan bagi kita hidup di dalam dunia. Surga tidak boleh menjadi opium yang menina-bobokan orang Kristen. Surga menjadi sesuatu yang baik dan positif yang menggerakkan hidup rohani kita”. Yang kedua, surga bukan hanya satu tempat dimana setelah mati kita menuju kepada satu kondisi yang tidak sama dengan dunia ini. Alkitab memberikan satu dasar yang penting, pintu masuk tempat itu hanya bisa dicapai –tidak bisa tidak- sentralitasnya adalah Yesus Kristus.

Wahyu 21:23 mengatakan “…..sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. “The lamp of Heaven is the Lamb of God.” Anak Domba Allah adalah lampu surga. Tidak ada jalan lain, tidak ada cahaya yang menuntun manusia untuk bisa masuk ke situ tanpa melalui Yesus Kristus, Anak Domba Allah itu.

Itu sebab mengapa Paulus memiliki satu pandangan mengenai sorga yang tidak di dalam pengertian memberikan penghiburan saja kepada dia yang mengalami penderitaan, bahkan sebaliknya keindahan surga itulah yang membuat dia rela menderita supaya banyak orang bisa datang ke sana. Justru karena itulah dia rela dianiaya, dipukuli, lapar, telanjang, mengalami kapal karam, dan sebagainya. Seorang yang sungguh-sungguh mengerti arti surga adalah seorang yang sungguh-sungguh rindu dan mengerti betapa berharganya bisa sampai di sana.

Yang ketiga, 2 Kor.5:1-3 Allah akan menyediakan tempat kediaman satu bangunan yang permanent dan memberikan kita “jubah kemenangan” supaya kita tidak telanjang. Paulus mengatakan di surga kita mendapatkan pakaian sorgawi Setelah kita meninggal tubuh kita dikubur. Dan selama kita menanti kebangkitan tubuh, kita diberi baju sorgawi sehingga tidak kelihatan telanjang. Kata Paulus kepada jemaat di Tesalonika, kita semua yang sudah meninggal akan langsung ke surga bersama dengan Tuhan Yesus, sehingga tepatlah kalimat “Sudah berpulang ke rumah Bapa di sorga” setiap kali seorang Kristen meninggal.

Terakhir, Paulus mengatakan kelak kemah yang sementara ini akan dibongkar dan Tuhan akan memberi bangunan yang tidak dibuat oleh tangan manusia. Kelak air mata kita akan dihapus oleh Tuhan dan kita akan memiliki tubuh kebangkitan yang tidak lagi terkorupsi, tidak lagi binasa, tidak lagi mempunyai kelemahan, dan sebagainya.
Kalau saudara dan saya sakit hari ini, itu tidak lagi akan menjadi penghalang sukacita kita di hadapan Tuhan karena sakit itu tidak akan ada lagi di surga. Tidak ada lagi ratap tangis. Tidak ada lagi kesedihan, kemarahan, iri, dengki, dll. Yang buta akan melihat, yang timpang akan berjalan, semua menjadi sempurna dan indah.
Mari kita belajar dari Paulus, “aku mengalami kesulitan dan penderitaan tetapi aku tidak ingin orang-orang tidak melihat dan mengerti betapa indahnya bertemu dengan Tuhan di dalam sorga yang kekal”. (YL)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar