ABOUT US

Foto saya
VISI : menjangkau jiwa bagi Tuhan Yesus, dalam Filipi 2:10-11: ”Supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang di atas bumi dan yang di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan”, bagi kemuliaan Allah Bapa! ” MOTTO : "Hati untuk melayani” MISI nya adalah sebagai berikut : a. Untuk menjangkau generasi bagi Tuhan Yesus b. Untuk membina kerohanian generasi agar bertumbuh dalam Kristus : (1) Mengadakan persekutuan/ibadah atau kelompok sel di Lembaga Pendidikan, Lembaga Pemasyarakatan dsb. (2) Menyampaikan kesaksian dalam bentuk vocal Grup, drama, dan cerita sekolah minggu untuk anak-anak. (3) Mengadakan pembinaan mis. Retreat, Rekreasi Rohani, KKR, Konser Rohani, dsb. c. Untuk menjadi berkat bagi banyak orang : (1) Mengadakan Bakti Sosial di Lembaga Sosial dll (2) Menerbitkan dan membagikan buletin rohani yang diberi nama Ex’eqesa IPK yang merupakan salah satu karya dari Heart Ministry creative tim.

Rabu, 03 April 2013

Home : Heaven on Earth or Hell Break Lose ?

Yak 3 : 16 “ Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.”

Bagaimana perasaan anda di rumah hari ini ?
Apakah anda betah dan nyaman atau justru malas untuk pulang?
Apakah rumah terasa hangat dan nyaman atau malah begitu panas sehingga anda tidak tahan berada di dalamnya ?

Rumah bisa menjadi tempat yang ternyaman dan terhangat bagi kita, tapi sebaliknya bisa pula menjadi tempat terpanas di muka bumi ini.

It can be like heaven on earth, but can also be hell break lose.
Tidak lagi ada kasih di rumah, sehingga pulang ke rumah pun menjadi alternatif paling akhir, kalau sudah terpaksa saja.

Berbagai alasan dikemukakan, bahkan tidak sedikit pula yang berani-beraninya menyalahkan TUHAN dengan mengatakan bahwa sudah merupakan takdir TUHAN bahwa mereka dilahirkan dalam keluarga itu.
Masuk akalkah itu ?

Rumah biasanya merupakan tempat dimana kita bisa sebebasnya menjadi diri sendiri. Ketika di luar, kita biasanya memperhatikan betul untuk menjaga image, juga menjaga perasaan orang lain. Ada dorongan untuk menjaga perilaku dan sikap terhadap orang lain. Namun ketika berada bersama keluarga sendiri, jika tidak hati-hati kita bisa tergoda untuk bertindak seenaknya.

Kita bisa lebih mementingkan hak istimewa yang serakah daripada menjalankan kewajiban. Kita tidak lagi menganggap penting untuk melakukan hal-hal yang digariskan TUHAN untuk dilaksanakan dalam keluarga.

Tidakkah kita sering melihat bahwa orang-orang yang begitu ramah, penuh canda, ceria dan royal di luar ternyata di rumah menjadi sosok egois, pemarah dan pelitnya bukan main terhadap keluarga sendiri ? Atau orang yang selalu tersenyum dan baik di luar menjadi bagai petinju atau petarung di rumah ?

Singkatnya, ada banyak orang yang menganaktirikan keluarganya sendiri, lebih peduli terhadap perasaan orang lain ketimbang istri/suami dan anak-anaknya. Di rumah sifat aslinya keluar, dan itu bukanlah sifat asli yang baik. Seringkali manusia terjebak untuk lebih banyak menuntut penghargaan dan penghormatan, untuk dikasihi, daripada mengasihi. Jika itu yang terjadi, tidaklah mengherankan apabila suasana rumah menjadi panas.

Keluarga kristen seharusnya jauh dari bentuk-bentuk demikian. Orang percaya yang sudah terlanjur melakukannya seharusnya sadar bahwa semua itu harus berubah.
Yak 3:16 berkata "Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat."
Ayat ini tidak saja berlaku dalam hubungan kita dengan orang lain di luar, tapi terlebih lagi berlaku dalam hubungan dalam rumah tangga. Ketahuilah bahwa dalam keluarga sesungguhnya YESUS KRISTUS sendiri yang langsung memateraikan hubungan antara suami dan istri, orang tua dan anak.
Itu adalah bentuk ikatan yang kuat, begitu kuatnya sehingga firman TUHAN mengatakan bahwa tidak ada satupun manusia yang berhak memutuskannya.
Keharmonisan dan kesepakatan dalam keluarga adalah hal mutlak yang harus bisa kita capai. Sayangnya hal ini menjadi semakin langka di jaman sekarang, dimana orang tua selalu memaksakan kehendak mereka kepada anak, sok mengatur pergaulan anak, sok mengatur kehidupan anak.

Padahal TUHAN YESUS KRISTUS dengan tegas berkata "Dan lagi AKU berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BAPA-KU yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-KU, di situ AKU ada di tengah-tengah mereka." Mat 18 : 19 - 20
Ini adalah bentuk kuasa dari kesepakatan yang begitu penting, dan seharusnya bekerja dalam hidup setiap keluarga kristiani.

Kasih menjadi kunci yang sangat vital disini. Dan lihatlah apa saja yang terdapat di dalam sebuah kasih itu seperti yang disampaikan Paulus kepada jemaat Korintus. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." 1 Kor 13 : 4 - 7

Semua elemen ini apabila anda terapkan di rumah tentu akan mampu membuat suasana rumah yang nyaman, hangat dan penuh cinta. Jangan lupa pula pesan penting lainnya tentang bagaimana besarnya peran kasih itu. "Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa" 1 Petrus 4 : 8.

"For love covers a multitude of sins [forgives and disregards the offenses of others]."

Kasih bisa menutupi banyak sekali dosa. Seberapa jauh kita mengingat hal itu ? Pertengkaran sesungguhnya meruntuhkan perisai iman, menghambat hasil doa dan yang lebih parah bisa mengundang iblis ke tengah-tengah keluarga.

Amsal 17 : 14 berkata "Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air". Perselisihan sekecil apapun bisa tidak terkendali dan akhirnya bisa menghancurkan. Pertengkaran di rumah akan melumpuhkan kuasa TUHAN dalam hidup kita.

Jangan pernah membiarkan iblis merusak keluarga anda dengan membiarkan pertengkaran atau perselisihan bercokol di dalamnya. Rumah selayaknya menjadi tempat di mana terdapat hubungan yang harmonis, saling dukung, saling support, dimana kasih menjadi dasar yang kuat di dalamnya.

Berlakulah bijaksana dan adil, jangan bersikap otoriter dan menuntut perlakuan berlebihan.
Singkatnya firman TUHAN memberikan gambaran "Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri." Filipi 2 : 2 - 3

Ini pesan yang penting agar kuasa TUHAN tidak terhalang dan doa-doa yang kita panjatkan bisa menemukan jawaban. Yakobus mengatakan dimana ada iri hati dan egoisme, disanalah akan timbul kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Tetapi sebaliknya, "hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik." Yakobus 3 : 17
Itulah bentuk kebijaksanaan yang berasal dari atas, yang seharusnya mengisi kehidupan setiap keluarga.

"Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai." Yakobus 3 : 18

Apakah keluarga anda saat ini termasuk heaven on earth atau hell break lose ?

Hari ini mari kita belajar untuk lebih lagi membangun keharmonisan dan kehangatan dalam keluarga, sehingga anda akan selalu rindu untuk segera pulang ke rumah karena disanalah anda akan merasakan kedamaian dan kenyamanan tak terhingga.
Jangan jadikan keluarga sebagai tempat memanjakan ego diri sendiri dan melakukan segala sesuatu seenaknya. Jadikan keluarga kita sebagai contoh bagaimana hangat dan damainya sebuah hubungan yang memiliki kasih dan damai KRISTUS di dalamnya.

Say it : i miss my home, i miss my family, i miss you daddy, i miss you mommy, i miss you bro, i miss you sis, i miss all of you....i miss....

Let GOD's values live at our home, let's have peace at home. (YL)
Gbu

Selasa, 02 April 2013

DO YOU LOVE ME?

(Yohanes 21:15-19) 

"Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada mereka ini?” (Yoh. 21:15a)
Seandainya Tuhan Yesus bertanya kepada kamu secara pribadi, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Apa jawabmu?

Mungkin selama ini kita nggak kepikiran sama sekali tentang pertanyaan ini. Tapi coba renungkan sebentar saja. Coba tanya pada dirimu sendiri, “Apakah aku telah benar-benar mengasihi Tuhan Yesus?”

Trus, apa bukti jikalau kalian mengasihi Tuhan Yesus? Apakah perkataan kita sudah menjadi berkat bagi orang lain? Apakah hidup kita sudah memuliakan Tuhan?

Wah, hari ini banyak sekali pertanyaan yang mesti kalian jawab dengan kesungguhan hati kalian. Jangan tergesa-gesa menjawab, tapi pikirkanlah baik-baik terlebih dahulu.

Saat Tuhan Yesus bertanya tentang hal tersebut pada Simon Petrus, bukan berarti jawaban Petrus memuaskan hati Tuhan Yesus. Tuhan Yesus juga meminta padanya untuk menggembalakan domba-dombaNya. Sekarang giliranmu, jika Tuhan Yesus bertanya tentang hal ini, “Do you love Me?” Apakah kamu sudah melakukan hal yang diminta-Nya ?

Salah satu tanda kasih kita pada Allah adalah dengan bersyukur.

Doaku: “Tuhan Yesus, aku mau belajar mengasihiMu, dengan segenap hatiku. Tolong aku untuk melakukan kehendakMu. Amin.”